HAM atau Hak Asasi Manusia ialah seperangkat hak alamiah yang melekat dalam diri manusia yang menunjukkan hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia.
Pelanggaran hak sering terjadi karena berasal dari sifat buruk manusia sendiri. Ada yang terlalu fokus terhadap haknya sehingga melupakan hak orang lain lalu mengabaikan kewajibannya sendiri.
1.Sikap Egois
Sikap Egois berarti terlalu mementingkan diri sendiri. Sikap ini membuat seseorang menjadi tidak menghargai kewajibannya. Seseorang yang seperti ini cenderung hanya terus ingin memikirkan dan mengusahakan munculnya hak pribadinya sendiri tanpa mempedulikan hak dari orang lain.
Sikap seperti ini akan menghalalkan segala cara dan usahanya untuk memenuhinya Haknya. Orang yang Egois akan menghancurkan hubungannya dengan orang lain demi keinginannya pribadi.
2.Rendahnya Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Sikap Rendahnya Kesadaran Berbangsa dan Bernegara maksudnya ialah sikap yang tidak memiliki kesadaran kepada orang lain yang satu bangsa, satu tanah air yaitu NKRI. Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran menjadi semakin bebas melakukan sesuatu dengan sesuka hatinya. Pelaku menjadi tidak mau tau atau istilahnya bodo amat kepada hak yang dimiliki oleh orang lain.
Orang yang memiliki kesadaran yang rendah seperti ini akan melupakan dan mengabaikan kewajibannya. Sikap ini muncul karena kurangnya pengetahuan dan rasa simpati kepada orang lain yang berbangsa dan bernegara.
Untuk mencegah timbulnya rasa dan sikap seperti ini, kamu harus lebih sering belajar tentang nilai moral dan kebaikan.
Baca juga Bahan Ujian PPKN Kelas 12 PAS
Baca juga Krav Maga, Seni Beladiri Resmi Israel
3.Sikap Tidak Toleransi
Sikap tidak Toleransi ialah sikap yang tidak ingin menghargai dan menghormati orang yang berbeda dengan dirinya. Perbedaan apa? Contohnya perbedaan suku, budaya, agama, ras, golongan dll. Sikap ini memang harus dihilangkan dalam diri setiap manusia untuk menciptakan kehidupan dunia yang lebih indah dan damai.
Sikap tidak toleransi ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Jika terus dibiarkan, sifat ini akhirnya akan mendorong orang tersebut untuk melakukan pelanggaran hak terhadap orang lain.
Sedikit mengulas ke sejarah bangsa kita Indonesia, banyak kejadian memilukan dan peristiwa berdarah yang dipicu karena kurangnya rasa toleransi antar sesama masyarakat. Tahun 1998 menjadi puncak dari banyaknya peristiwa kejahatan di Indonesia yang dimulai dari masalah yang memperdebatkan perbedaan. Sikap rasisme sekecil apapun memang harus selalu dihindari dalam setiap bidang kehidupan.
4.Penyalahgunaan Kekuasaan
Faktor selanjutnya berhubungan langsung dengan para petinggi negara ini. Sikap yang menyalahgunakan kekuasaannya berujung memicunya pelanggaran hak serta kewajiban warga negara di Indonesia.
Didalam masyarakat, ada berbagai macam Kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan yang dimaksud disini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan tidak resmi yang terdapa dalam masyarakat. Apa contohnya?
Salah satu contohnya ialah kekuasaan di dalam suatu perusahaan swasta. Banyak para pengusaha yang menjadi pemimpin ataupun manager, sama sekali tidak mempedulikan hak-hak karyawannya. Mereka jelas-jelas terlihat mengabaikan kewajiban dengan mengabaikan kesejahteraan para buruh-buruh di perusahaannya.
5.Ketidaktegasan Aparat Penegak Hukum
Aparat penegak Hukum sering kali menjadi faktor yang mempengaruhi adanya pelanggaran hak dan kewajiban warga negara. Mereka yang seharusnya menjadi penentu dan penegak keadilan, justru bertindak sewenang-wenangnya. Hal yang buruk seperti ini tentu saja akan mendorong terjadinya pelanggaran lainnya.
Banyak para oknum aparat hukum yang masih belum optimal dalam mengerjakan tugasnya. Terbukti dengan adanya kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan terhadap para pelanggar hukum dengan melihat dasar kekayaan atau kekuasaan si pelanggar tersebut, dan masih banyak lainnya. Akibatnya, banyak pelanggar yang tidak takut untuk terus melanggar hak warga negara dan melupakan kewajibannya.
Selain itu, para penegak hukum kurang keras dalam menegur atau memberi sanksi kepada para pelanggar. Para pelaku cenderung akan kembali mengulangi perbuatan jahatnya karena tidak mendapatkan efek jera sama sekali.
6.Penyalahgunaan Teknologi
Kemajuan teknologi yang semakin canggih dan modern ini dapat diibaratkan sebagai pisau dapur. Jika berada di tangan yang tepat yaitu Koki atau Chef, pasti akan memberi banyak manfaat. Namun jika pisau itu berada di tangan para pembunuh, tentu saja akan merugikan banyak orang.
Artinya, kemajuan teknologi dapat memberi dampak yang positif maupun dampak yang negatif. Zaman sekarang, banyak kasus kejahatan bermula dari adanya penggunaan internet ataupun media sosial. Kasus penculikan, peretasan informasi penting, pencurian saldo ATM, dan lain lain, merupakan akibat dari penyalahgunaan teknologi.
Selain itu, teknologi pabrik dan industri yang semakin berkembang ini dapat memicu timbulnya pencemaran lingkungan seperti mengotori sungai dengan limbau pabrik atau menimbulkan polusi udara sekitar akibat dari pembakaran pabrik-pabrik produksi.
KESIMPULAN
Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat bagi kamu yang sedang belajar nilai Pancasila dan matapelajaran PPKN. Ya'ahowu!!
Baca juga Belajar Nilai Pria Sejati dari Thomas Shelby
Baca juga Tips Sederhana untuk Melawan Rasa Malas